“Diiit…maaf yah, kita jadi keterusan ML gini..”kataku. Kuakui Dita lihai memainkan lidahnya di titik sensitif. Bokeb Gak lama kemudian Dita teriak-teriak sambil pahanya ngejepit kepalaku dan tangannya ngejambak kepalaku. Pinter juga ni anak..pikirku. Dita makin kelojotan. Dita langsung bangun menuju kamar. “OK non…tunggu 1 jam lagi ya..bye!”kataku sambil kututup telepon. “aaakhh…aaakkh..akuuuu nyampeeee massss…” teriaknya orgasme sambil kelojotan kayak lele kesetrum. “Sini pah aku kocokin, ntar kalo mau keluar nembak di mukanya Dita!” kata Maya sambil bangun sehingga selimutnya melorot, terpampang toket putih bulet dengan puting coklat mancung. Kubalikkan tubuh Dita. Maya langsung tancap gas ngemut kontolku sambil tangannya ngelitikin pelerku.“Aahh…ssshh..akh..okh..yes Mah..mantap..” ceracauku. “Dit..Dita…!” kataku sambil menggoyangkan tubuh Dita. Kontolku serasa diremas-remas didalem. Hayoo kamu ngeliatin siapa?” kata Maya nakal sambil mengurut kontolku. Dita makin kelojotan. Ga janji yah Dit…batinku. “Mas Bobby klo Dita kocokkin begitu mau keluar langsung ambil tissue..”kata Dita.
