“Wow tentu, karena ada Dea neraka.” Dia hanya tersenyum.Mulai dari obrolan akhirnya saya digunakan untuk bermain snooker in situ, dengan Dea sebagai kursus wasit. Buka juga. Bokep Live “Shh .. Kamu sudah lama menjadi wasit di sini?” Aku membuka pembicaraan. Dea tidak percaya ..”
“Bener lagi (kebetulan aku masih single pada waktu itu), mengapa emangnya?”
“Ah tidak apa-apa kok,” kata Dea. Dengan sedikit senyum di wajahnya, dia ingin saya untuk tidur di sampingnya. Kadang-kadang aku sering akan menawarkan sesuatu seperti minuman atau makanan (di luar gedung seperti banyak orang yang menjual). Selain itu, saya juga berniat untuk mendapatkan dia. Tempat juga bagus. “Iya nih!” Saya berkata pada diri sendiri.Kami akhirnya resmi beberapa. Terutama ketika ia sedang berbaring roknya sehingga terlihat kulit agak terbuka sedikit halus di bawah roknya. Tentunya dengan stimulus yang sangat kuat dipukul dirinya. Sampai pada akhirnya dia tidak bekerja lagi di Coxxx, dan saya tidak tahu keberadaannya. “Bener-Ko deh ya gadis,” dalam hati saya.
