Tanganku dibimbingnya menyentuh buah dadanya. Dia semakin liar saja menghisap batang kemaluanku sampai pada pangkal bawah dekat telur puyuh. Bokeb Nafasnya memburu dengan desisan yang tidak menentu. Ala maak… serba salah rasanya. Terasa hangat membanjiri rongga mulut Mbak Is dan langsung ditelannya. Digaruknya pelan dan lembut. Hari pertama itu aku langsung dihukum Bu Is (guru PPL), karena melanggar ketertiban sewaktu diskusi. Sebenarnya ukuran punyaku lebih kecil dari punya teman-temanku di kampung, sekitar 14,5 cm dengan lingkar 12 cm saja, bengkok ke kanan lagi. Dengannya pula aku membangun komplotan (Kami sebut komplotan karena selalu oposisi pada organisasi sekolah) bersama seorang anak yang kami tuakan, Avin namanya. Apalagi sewaktu dia mengambil bollpoin-nya yang jatuh, sehabis menunduk dan mau mengambil posisi tegak lagi, kibasan pakaian bagian dada yang memang agak rendah, memperlihatkan dengan jelas buah dadanya di balik BH dengan kain cup yang tipis dan tidak begitu luas. Mungkin kalau menurut bahasa anak sekarang ‘cool’. Sebenarnya ukuran punyaku lebih kecil dari punya teman-temanku
