Tetapi nyatanya ia tidak sungguh-sungguh menghindar. Bokep SMA Santi menggeliat, mencoba menghindar. Tanpa banyak bicara, aku langsung menjilati saos tomat itu. Sedikit saja aku memaju-mundurkan kelaki-lakianku, Santi sudah menjerit-jerit kecil merasakan kenikmatan yang berlipat ganda. Tubuhnya membelakangiku, hanya dibungkus rok span pendek dari kain tipis dan badannya dibalut kaos tanpa tangan. Mulutnya menganga dengan suara-suara tertahan seperti orang tercekik. Santi melirik ke bawah dari posisi berbaringnya.. Tidak ada celana dalam, tidak ada bra. Sementara, ibu kost meminta Santi tinggal sampai dengan hari Minggu malam untuk menjaga rumah, karena mereka sekeluarga akan pergi ke Bandung untuk menghadiri acara resepsi pernikahan salah satu saudaranya. Santi juga mengatakan di telepon, dengan suara manjanya, bahwa aku bukan hanya diundang makan malam. Dengan gemas aku meremas-remas, membuat Santi menjerit kecil sambil menahan geli. Mulutnya menganga dengan suara-suara tertahan seperti orang tercekik. Aku menemukan sebuah sosis matang tergeletak di dekatnya. Kedua tangan Santi kini tak bisa meneruskan pembuatan nasi gorengnya, dan berpegangan di bibir meja, antara bertahan
