“Ah, sekali-sekali tidur larut malam tak apa, kan? Turun ke payudara dan putingnya yang kembali tegang, perut dan pusarnya kembali menjadi sasaran lidah dan bibirku, kemudian jari-jariku menjelajahi rambut kemaluannya yang tipis tapi dicukur dengan rapi sehingga bagian seputar labia vaginanya betul-betul bersih. Link Bokep Udah minta lagi?”
Kepala penisku mulai mengambil posisi tepat di mulut analnya dan dengan perlahan-lahan kudorong masuk ke analnya. Matanya terpejam dan iapun tertidur. Aku tidak ingat lagi siapa di antara kami yang memulai ciuman itu, dia atau aku, tapi aku tidak peduli. Jariku di analnya masih merasanya denyutan-denyutan hebat, begitu pula jariku di vaginanya masih terjepit dan kurasakan remasan-remasan otot-otot vaginanya menjepit jariku.“Ahhh… aku capek Gus… kita istirahat dulu ya sayang?” katanya sambil memelas.Kuangkat tubuhnya ke atas dan kutempatkan diriku berbaring di sampingnya sambil saling berciuman meredakan gelora nikmat yang menguasai dirinya dan diriku.




















