Tatapannya seakan kosong hingga saat aku kembali dari lobby aku terkejut mendengar dia menangis, aku tidak menyangkan kalau ada cowok yang akan menangis bahkan ini bisa di katakan di tempat umum.Perlahan aku mendekatinya dan agak lama juga akhirnya aku tahu kalau dia bernama Ardi. Bokep Montok Kalau di lihat-lihat dia terlihat seumuran denganku yang masih 23 tahun, hari ini seperti biasa aku main ke rumahnya dan mama Ardi kebetulan ada di sana.BIasanya mama Ardi juga sama-sama sibuk, karena mereka memiliki usaha kuliner yang lumayan terkenal di daerah Bali ini “Berta.. aaaaaggghhh..” Nikmat juga mempermainkan kontol Ardi dalam mulutku terasa geli gimana.Bagai pemain binal akupun mengulum lama kontolnya dalam mulutku. Dan diapun mulai move on dengan semua kejadian itu, tidak terasa aku sudah setengah bulan berada disini, mungkin karena selalu di temani Ardi.Bukan hanya bersama Ardi saja aku dekat tapi dengan keluarganya juga.




















