Batang kemaluanku makin keras memandangnya, apalagi dibarengi dengan liukan-liukan erotis pinggulnya yang menggodaku. Bokep Asia “Kamu pasti mau merasakannya kan?” goda Silvy. “Lebih cepat.. Kontan kelakianku mulai bangkit perlahan-lahan melihat pemandangan indah pahanya yang putih mulus serta padat berisi itu. “Aku mau kau keluarkan di mulutku.. sekarang berlutut!” perintahnya yang mengagetkanku, namun kuturuti saja kemudian kemauannya. Namun aku yang tak berdaya dengan tangan masih terikat ini cuma bisa memenuhi permintaannya saja. Sambil kuhisap satu demi satu, diam-diam Sylvi membuka sepatu kaki kirinya dan langsung mengarahkannya ke hidungku yang bebas, lalu menjepitkan jari-jarinya di situ. Bedanya aku dalam keadaan bugil total dengan batang kemaluanku yang berdiri tegak dan sulit turun, apalagi melihat di kaca rias, Sylvi mulai memerosotkan rok mini merahnya di sebelahku. Belum lagi mulutku terbuka semua, ujung kakinya didorongnya masuk sehingga jari-jari kakinya yang mungil berada di mulutku sampai aku gelagepan.




















