Matanya itu..! Bokep Indo Live lu kurang ajar banget deh..!” katanya sambil berusaha melepaskan dekapan si Ivan. Kemudian menyelip ke celah kemaluannya. Aku tidak menyangka ternyata cepat juga klimaksnya. Doi kecewa, karena saat film-nya kuproses (tentu saja kuproses di kamar gelap sendiri, karena aku tidak berani untuk ke lab foto, takut beredar diluar kontrolku), dari lima rol, dua rol gagal. Kalau aku tidak terlatih mengontrol orgasme, mungkin tidak akan sampai 3 menit di-treat seperti itu, tapi diserang habis-habisan seperti itu akhirnya aku bobol juga. Yang penting aku puas motretin doi dan yang paling penting lagi, di’sepongin’ doi. “Lu seksi banget deh..” desisku ke kupingnya sambil merapihkan poninya. Aku pun tidak menyesal-nyesal banget. Aku meminta ijin Lia untuk melepaskan cardigan ungunya.Agak ragu Lia membiarkan aku melepaskannya. Dari botol-botol sampai kereta api, nenek-nenek, orang lalu lalang, gelandangan, pokoknya apapun menjadi sasaran kameraku, kecuali satu. Pose demi pose yang dilakukan Lia sungguh apetizing, membuatku terangsang, mungkin si Ivan juga yang dari tadi pasif sekaran sibuk
