Imel sejenak menggigit bibir bawahnya dan memeletkan lidahnya sebelum dia memagut batang kemaluanku dangan rakusnya tanpa dipegang terlebih dahulu. Dengan satu dorongan berikutnya batang kemaluanku sudah masuk secara full dalam liang kenikmatan Imel yang hangat dan tebal. Bokep Crot Imel meremas kedua tanganku, menahan geli yang ditimbulkannya. Aku menciumi lehernya yang jenjang, lalu telinganya kemudian turun ke payudaranya. “Sofa kamu funky banget warnanya”, Imel rupanya tertarik pada sofaku yang berwarna kuning itu. Kulitnya yang berwarna kemerahan karena terbakar matahari namun tetap mulus dan halus karena dirawat dengan baik hingga menambah gairahku. Kakinya yang halus dan mulus itu diselipkan ke bagian kemejaku yang sudah terbuka dan aku merasakan kakinya yang halus membelai dadaku yang bidang dan agak berbulu. “Yess… ufff Soon”, Imel menjerit halus sambil memejamkan matanya. “Aaahhh Uuuh Sssh… teruuus Soon ahhh”, Imel menjerit sambil bergerak makin liar sampai sofa ini bergetar berderik-derik. Hangat terasa saat batang kemaluanku dikulumnya. Gerakanku semakin lama semakin cepat dengan tekanan yang makin kuat menerobos kedalaman
