Begitu aku mendapat kesempatan untuk mundur dan menjauh dengan membalikkan tubuhku dan berusaha merangkak namun aku masih kalah cepat dengannya, supirku berhasil menangkap celana dalamku sambil menariknya hingga tubuhku pun jatuh terseret ke pinggir ranjang kembali dan celana dalam putihku tertarik hingga bongkahan pantatku terbuka. “Ouh.. Bokep Thailand “Biar saya yang suapin Bu Winie yach!” ucapnya sambil menyodorkan sesendok nasi goreng yang dibuatnya. Detik demi detik tubuh supirku semakin dekat dan terus melangkah menghampiriku. Aku terus berusaha meronta saat supirku mulai menggerayangi tubuhku dalam himpitannya. Aku dapat melihat tubuh polosnya itu. “Sialan kamu Ris!” ucapku memecah kesunyian dengan nada geram. tapi kan udah telat!” balasku dengan sinis dan ketus. Tangan kirinya menahan pundakku sehingga kepalaku bersandar pada dadanya yang bidang dan terlihat otot dadanya berbentuk dan kencang sedangkan tangan kanannya meremasi kulit pinggul, pahaku dan pantatku yang kencang dan putih bersih itu. “Tenang bu.. “Bagaimana kalau aku hamil nanti?” ucapku lagi dengan nada kesal.
