Ya tidak apaapa,hitunghitung olahraga. Lalu dikocokkocok sebentar.Aku memegang teteknya. Bokepindo katanya.Kini ia tidak malumalu lagi menyelinapkan jemarinya kedalam celana dalamku. Tidak lama wanitaitu mengetuk langitlangit mobil. Akumakin membenamkan wajah di atas tulisan majalah.Halo..! Tetapi,bayangan itu terganggu. Mobil bergerak pelan, akumasih melihat ke arahnya, untuk memastikan ke manaarah wanita yang berkeringat di lehernya itu. Ah sialan. kataku.Ya itu.Ya ampun, aku membayangkan suara itu berbisik ditelingaku di atas ranjang yang putih. katanya sedikit terengah.Oh ya. Sekarang hitung penumpang angkot dansupir. Sekarang hitung penumpang angkot dansupir. Aku menyesal mengutuk ibu ketikapergi. Oh.., aku hanya dapat menunduk,melihat kakinya yang bergerak ke sana ke mari diruangan sempit itu. Ia menyentuhnya. Sesekali tangannya nakal menelusup ke bagiantepi celana dalam. Sekarang sudahlebih lancar. Hariitu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belumada yang datang, baru aku saja.
