Kami saling memagut melepas birahi. Jarang-jarang saya nemuin orang seperti mbak.” kataku.”Sama-sama, pak. Film Porno Kok jam segini belum pulang?” tanyaku basa basi sekaligus ingin memuaskan rasa penasaran yang tadi kupendam.“…” dia diam saja sambil tetap memandang ke luar jendela. Pantatnya juga ikut naik menjemput lidah dan bibirku.Karena kasihan, dan juga karena tidak tahan, aku menghentikan hisapanku. Saya sangat menghargainya, pak.” dengan mata berkaca-kaca.”Iya, sama-sama, mbak.” kukira dia akan langsung turun seperti biasanya, tapi ternyata…”Pak,” dia memanggil.”Iya, mbak.” kupandangi wajahnya yang cantik, juga tubuhnya yang sintal.”Emm, boleh saya minta tolong?” tanyanya.”Silahkan, mbak. Mbak cantik dan menarik, kalau saja saya masih muda, mbak pasti akan kunikahi.” Aku sungguh sangat menunggu detik-detik ini. Dia tidak merespon, hanya nafas panjangnya saja yang terdengar. Kulirik jam di dashboard, lewat 34 menit dari jam 1 pagi dan sekarang juga bukan akhir pekan. Tanpa perlu usaha yang berarti, ’helm tentara’ itu pun berhasil masuk menguak ’gerbangnya’.”Uugghhhh…” aku merasakan geli yang amat sangat saat batangku yang kaku dan
