“Aku juga puas dengan kamu Ren. Bokep Ternyata ‘lain kali’ itu adalah keesokan harinya dan berlanjut terus setiap kali ada kesempatan kami untuk ngentot. Aku hanya tersenyum, “Masih ada lain kali ya Vi”.Evi hanya tertawa dan kembali ke kamar mandi. Pelan-pelan tanganku menarik handuknya turun sehingga terlihat payudaranya yang putih dan indah. Evi pun membalas ciumanku dengan hangatnya.“Hhh”, terdengar desisnya ketika mulutku meluncur turun dan mulai menciumi payudaranya yang kira-kira berukuran 36B.Tanganku pun makin sibuk melepas seluruh handuknya sehingga membuat jariku dapat dengan mudah menyelusup ke liang kewanitaannya.“Ssshhh terus Ren”, desisnya semakin menjadi ketika tanganku mengelus klitorisnya.Mulutku pun sibuk menciumi-kedua bukit kembarnya. “Besar juga punyamu Ren” kata Evi di tengah racauannya.Lidahku pun jadi semakin giat melumat habis klitorisnya. Dia duduk di atas perutku sambil menggoyangkan pinggulnya dan sesekali memutarnya. Kamar kost Evi isinya cukup lengkap, TV, VCD dan bahkan kulkas. “Panas ya udaranya. Lihat, bajuku aja sampe basah sama keringat”, katanya sambil menarik-narik bajunya.




















