Vioni diam saja karena dianggap nggak sengaja. Vidio Porno Waktu belajar sore aku nanya sama dia.“Vio, pelajaran kemarin tuh apaan sih?”, tanyaku. “Nonton bareng mau nggak?”, tanyaku. “
“Kalo punyamu gimana Vi?” tanyaku gantian. Gede nggak?”, tanyaku
“Lumayan Don, jariku aja hampir nggak muat. Penisku begitu sulit masuk, kepalanya aja nggak bias masuk. “Enggak lah, kan udat niat banget”. Jawabku seneng. “Eeecchh, oohh, oo yes..”, strategi kujalankan. “Maksudku pengetahuan yang gimana, kok sampai dipisah gitu?”. Selama ngobrol mataku jelalatan kesana kemari perhatiin gerak tubuh Vioni yang keluar masuk kamar gelisah karena adik-adiknya nggak ngantuk-ngantuk. Kulihat mata Vioni hampir tak berkedip, dan sesekali kuliat menelan ludah. “
“Kalo punyamu gimana Vi?” tanyaku gantian. body kamu tuh bagus baget”,
“Punyamu sama tuh bule besar mana Don”,
“Nggak tau ya apa Vioni mau ukur sendiri!” pintaku. “Trus entar muternya dimana aku nggak ada player nich”.




















