I love you Ry” desahnya. Bokep Mama Sangat manis menurutku, dan akal sehatku pun hilang, aku merebahkannya di sofa dan menciumnya. “aaaaaahhhhhhhhhhhhh…..”, teriaknya semakin keras. Ya, nafsuku sudah menguasaiku. Tentu saja boleh jawabku. “Tunggu Ly, nanti kita ketemuan bisa kagak?”, tanyaku. Karenanya aku tidak menolak”, jawabnya tertunduk. “iya Ly…memekmu juga enak..lebih cepat lagi..”, pintaku. Kalau mau nanti kita cari waktu aja”, jawabku kelelahan.Setelah hari itu, kami membuat jadwal seks kami secara rutin. “iya Ly…memekmu juga enak..lebih cepat lagi..”, pintaku. Cermin yang ada di samping sofa membuatku bisa melihat posisi kami berdua yang menghadap cermin. Sempat terlintas ini tidak benar karena kami baru saja bertemu tapi nafsuku lebih menguasaiku. Kagak bawa payung nih” jelasku. Aku cuman jelasin pemikiranku. “Ah iya, freonnya belum diganti” jawabku. Kontolku sudah tidak tahan lagi ingin merasakan memeknya. Tapi Selly sepertinya ingin ngobrol denganku dan bertanya apa boleh dia datang ke kantorku saja. Kenalkan nama saya Harry dan biasa dipanggil Ry.
>