Aku menekan perlahan, seiring dengan menarik buah pantatnya ke arah tubuhku. Bokep STW “Nggak, tapi aku sempat gelisah nggak bisa tidur karena terus membayangkanmu”, jawabku tanpa malu-malu. Eksanti menurut. Semula Eksanti menolak, karena dia takut kalau kami tidak bisa menahan diri. Dan kali ini dia benar-benar pasrah dalam pelukanku. Berulang kali mulutnya mengeluarkan kata-kata, “aduh..occhh..”, yang diucapkan terputus-putus. Dan aku rasa di sinilah tempatnya”, jawabku mencoba memberikan pengertian kepadanya. “Aku tanyam, kok malah balik nanya ke aku sih?”, ia bertanya dengan nada agak ketus. Sengaja aku membiarkan lampu kamar cottage itu menyala terang, agar aku bisa melihat secara jelas detil dari setiap inci tubuh Eksanti yang selama ini sering aku jadikan fantasi seksualku. kamu Santi, jangan deket-deket acchh.., aku masih kesel nih!!”, gumamku berpura-pura sambil mencoba membalas senyumannya. Eksanti langsung naik ke atas mobilku, setelah memastikan tidak ada orang lain yang mengenalinya di tempat itu.Aku tersenyum memandangnya. Kakinya diluruskan hingga menyentuh telapak kakiku.“Tapi kalau ketahuan.. Namun aku tidak menyesal karena dalam




















