Cici memelukku erat terhenyak. Vidio XNXX Dan sampailah puncak kenikmatan itu. Dalam keadaan terengah-engah masih kujilat bibir vaginanya. Dia memejamkan mata, jadi dia tidak tahu, tapi aku dapat merasakan kenikmatannya. Kupeluk dan kucium bibirnya dengan mesra dan cinta. “Gimana Sayang, enak..?”
“Oouuh Har.., terusin..! Kurasakan buah dadanya menjadi lebih kencang dan dipejamkan matanya. Aku membutuhkan kawan wanita, tapi tidak suka ganti-ganti atau jajan. Kutempelkan batang penisku ke vaginanya. Dan, ya ampuun.., dengan kaos yang ketat itu, terlihat dengan jelas betapa besar buah dadanya yang terlihat terlalu besar dibanding dengan badannya yang mungil. Dengan refleknya Cici mengimbangi setiap sodokan dan goyanganku. Menggesekkannya dan sedikit menekannya. “Har, aku sudah tahu kok. Enak kan..?” aku menimpali sekenanya. Tadi besar sekali sampai mulutku nggak muat..?”
“Ya iya dong Sayang, kalau lagi bobok yang cuma 3 cm, tapi kalau bangun jadi tambah besar, hebat ya..!”
“Trus kalau mau bikin besar lagi, caranya gimana..?” Cici tanya sambil meremas-remas penisku.
