Akhirnya aku hanya bisa pasrah menahan sakit dengan menggigit bibir dan terus menangis. Harga diriku benar-benar telah runtuh, berganti perasaan bangga karena masih mempunyai daya tarik di hadapan banyak lelaki, memang berkat latihan rutin mengolah dan merawat tubuh, membuat diriku kerap mendapat pujian dari kolega-kolegaku dan rekan-rekan suami. Indo bokep “Seperti ini, ma” ujar Randy ketika tiba-tiba sebuah jarinya menusuk paksa vaginaku dan mengocok-ngocoknya.”Randy?’’…ujarku. “Jangan khawatir ma, kami selalu menjaga kerahasian klien, itu semacam kode etik, apalagi klien istimewa seprti mama”, jawabnya. Aku pun merintih keras karena juga tak mampu menahan orgasme yang melanda liang senggamaku, meremas-remas pelan batang kemaluan anakku sendiri. Usai membongkar isi koper dan sedikit berbenah, kutanggalkan pakaian satu persatu dan mengambil handuk lalu menuju kamar mandi. Rasa sakit hati,dendam, marah, malu bercampur aduk, namun kelelahan fisik membuatku sangat mengantuk, dan tak pernah sengantuk ini..ah…kopi itu jangan-jangan…dan tanpa mampu kucegah aku menuju alam mimpi. Setengah terduduk dua lelaki asing itu dengan liar dan buas menggarap tubuh setengah baya




















