oh.. Bokep Family Kita berdua saling membuat rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif. “Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku. “Mas..” Endah mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang bandel mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku. “Terserah Mas deh,” jawabnya.Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa terasa kami sudah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen. Kali ini aku sudah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk satu malam. kamu memang guru yang baik,” sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.Sekitar 15 aku bercumbu dengan Endah, aku semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik CD nya. Tubuh Endah seperti cacing kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali mengangkat pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam lubang vaginanya.




















