Mana bondan yg gue kenal dulu ?”“Huuuffffttt” Bondan menjawab sambil mengangkat kedua pundaknya yg mengisyaratkan dia tidak bisa menjawab pertanyaanku.“Bondan bondan, move on dong. Bokep Yaude sampein ke anak-anak gue lagi gak pengen diganggu dulu, dan bilang makasih juga. Dan kenapa lo bangun pas gue nyium jidat lo sih.” Bathinku.“Wiii, halooooooooo….” Sembari mengoyangkan tangan seolah-olah menyadarkanku.“Haaaahhh. Tapi aku takut wi”
Senangnya hatiku mendengar ucapannya. Tanpa terasa bulir-bulir air mataku jatuh, karena begitu sesaknya hati ini mendengar jawaban bondan barusan. Mereka sedari tadi diam dan tiba-tiba menatapku seolah-olah dia paham betul kalau aku sedang berbohong. Namun bondan mengelak dan melepaskan tangannya.“Jangan wi, aku takut kelewatan. Cuuuppppppp. Sesampainya aku di kamar yg ditunjukkan oleh room boy, ku ketuk pintu kamarnya berkali-kali namun sekalipun tak ada jawaban dari dalam kamar. Tiap malem ultah selalu kabur begini” sambungku yang mencoba mengalihkan arah pembicaraan.“You know lah wi, kenapa gue lebih seneng begini tiap kali gue ultah” jawab Bondan lirih.“Lo masih keinget ama kejadian itu ?
