“Lho kok masalah uang lagi?” tanyaku. Bokep Montok Sementara fixed cost COM (Cost Of Marriage) alias biaya tetap operasional rumah tangga cukup besar yang tidak sebanding dengan pemasukan, sehingga aku usulkan dia berhenti bekerja saja, agar membantu usahaku dengan demikian aku dapat mengurangi karyawanku dan menambah pemasukan. Tapi desakan “arus bawah” ini nggak tahu diri, akhirnya aku berusaha masuk ke kamar. “Tahu gini mendingan beli sate dari pada pelihara kambing,” kataku meledek. ohh..” suaranya keras bener, membuat rasa linuku hilang berubah menjadi nikmat. Setelah dapat, dihisapnya lidahku, terlepas, dimainkannya lidahnya di gusiku. Aku sedang tanggung memperbaiki peralatan usahaku di ruang tamu. Dia tetap bersikeras bahwa banyak anak banyak rejeki. “Ya sudah Ma. Katanya masuk angin. Setelah dapat, dihisapnya lidahku, terlepas, dimainkannya lidahnya di gusiku. Didengerin sama tetangga kan malu!” jawabku. Selanjutnya dia menjilati lubang “rudal”ku. “Mbak Maryanah,” jawabnya. Didengerin sama tetangga kan malu!” jawabku. Sekejam-kejamnya ibu tiri tidak sekejam ibu kota, memang ada benarnya.Akhirnya dengan meminjam modal pada saudara (jelas tidak



















