Tapi saat itu aku cuma bisa mengagumi dengan melihatnya saja. Evi pun memperhatikan penisku ketika aku mengenakan baju. Bokep India VCD nya nyala sendiri” kataku sambil mematikan VCD. Lenguhannya yang panjang membuatku semakin terangsang. “Terus Ren, aku sebentar lagi sampai”. Matanya sesekali terpejam dan melirik nakal ke arahku sambil
mengulum penisku dengan cepatnya. Sekitar jam 3 sore aku keluar kamar, kulihat Evi sudah bangun dan sedang duduk di depan kamarnya dan memang seperti biasa kost tempatku itu sedang sepi. Pelan-pelan mulutku mulai turun menciumi perutnya dan akhirnya sampai di liang kewanitaannya. Akupun mencoba bangkit karena aku tak tahan melihat payudaranya yang putih. “Hhh”, terdengar desisnya ketika mulutku meluncur turun dan mulai menciumi payudaranya yang kira-kira berukuran 36B. Evi cuma tertawa dan berlalu ke kamar mandi. Penisku semakin tegang dan mulai basah. Mulutku pun sibuk menciumi-kedua bukit kembarnya. Kamar kost Evi isinya cukup lengkap, TV, VCD dan bahkan kulkas. “Ren, Masukin penismu dong Ren, jangan buat aku tersiksa” racau Evi di antara desahannya.




















