Arya melepasi pakaiannya lalu mulai menciumi dadaku, leherku, bahkan ketiakku diciuminya. Aku heran mengapa Arya tidak mau menerima cintaku padahal kami sudah dekat dan hampir saling tergantung, dan sampai detik ini aku tetap tak habis pikir kenapa dia menolakku, padahal aku memiliki hampir semua hal yang dia butuhkan untuk kesenangannya. Bokep Crot Setelah beberapa menit, dia membisikkan bahwa dia ingin menyodomiku lagi. Aku tidak mempercepat aksiku, sementara kulihat batangannya mengeluarkan semakin banyak precum. Dia melihat minyak rambut yang ada di sebelah meja komputerku lalu mengoleskannya pada anusku, batanganku, dan batangannya sendiri. Lepasin.. Masuklah semua batanganku yang memang sedikit kalah besar dari miliknya. Tangannya terus mengocok batanganku dengan sangat cepat, dan, crot! Kuelus-elus sampai akhirnya tegang juga. “Tau nggak? Aku kegelian sambil mencari-cari senjatanya. “Eh, tenang aja, aku benar-benar sayang, walaupun karena ini aku jadi, GAY!”Dengan agak pahit dia mengucapkannya. Siapa suruh kau menolakku? Tanpa mencabut senjatanya, dia mencium keningku dengan manis.“Kamu nggak pengen nyogok aku juga, li?”
“Nggak ah, kan aku udah
