Penisku memang terbilang besar dan panjang, Gisell pun mengerang kecil ketika mendapatkan tersebut di dalam vaginanya guna kesatu kali.Selang sejumlah detik, Gisell menggerakan pinggulnya ke depan dan belakang. Hari telah semakin pagi, hujan sudah berlalu berganti kabut tipis yang menutupi jalan. Bokep Montok Bagaimana?” Tawarku padanya. Hari telah terang sebab matahari yang terjaga dari istirahat lelapnya. Ku biarkan cairannya yang berwarna putih jernih mengalir terbit dari dalam vaginanya, kemudian ku hisap dan ku jilat habis, melulu menyisakan kesenangan disekujur tubuh Gisell.Aku juga bangkit dan memeluk tubuhnya yang hangat. Udah ditolongin pinjem handphone, kini ditolongin sampe dianterin…”
“Udah, tenang aja…” Balasku. Hal tersebut justru semakin menambah gairahku guna menyetubuhinya.Kali ini ku masukan kedua jariku, perlahan ku mainkan lubang kesenangan Gisell. Setiap hentakan yang mengirimkan penisku ke ujung vaginanya, meningkatkan volume suara Gisell yang sedang dirundung nafsu.“Arghhh, arghhhh ssssshhhhhhhh…..” Rintih Gisell.




















