Tak berapa lama kurasakan sesuatu yang hangat mengalir di tenggorokanku, dia ejakulasi. Bokeb “Enak aja minjem, ini tuh barang dagangan.”
“Ayolah Jay..”, rayuku.Akhirnya rayuan gombalku membuahkan hasil. “Begitu lho, Den!” kata Tante Ida, “Soalnya dari anak-anak yang kost di sini, kamu yang paling sering di rumah, dan juga kamu yang paling lama di sini, kamu sudah Tante anggap seperti kakaknya Aryo.”
“Ah, Tante ada-ada saja”, kataku. Sepertinya mereka sedang nonton VCD yang diomongin Reza tadi siang di telepon. Aku bener-bener merasa serba salah saat melihat wajah imutnya agak murung kali ini. “Lho, kok jadi marah?” tanya DJ. Kamu nggak keburu ngerjakan PR kan?” tanyaku. Ngg.. “Aneh banget nih posisinya?” kataku meledek mereka. “Makasih Den.”Akhirnya Tante Ida dan Suaminya naik kereta api ke Jakarta malam itu. Aku duduk di belakangnya sambil menciumi leher belakang dan punggungnya.“Kenapa, Aryo? “Beres deh Tante, ‘ntar kalo si Aryo nakal biar Deni cubit”, kataku sambil menggelitiki pinggang Aryo. “Nyari DJ ya?” tanya kakaknya. “Masuk Deni, ini ada Reza”,
