Jika hujan, tidak ada yang lebih indah selain melihat orang-orang berpayung, melompati genangan air hingga terciprat dan sesekali mengenai pakaian mereka, lalu tiba-tiba ada suara tawa di bawah payung-payung itu. Aih, kalimat ini mengingatkanku pada Hujan Bulan Juni milik Sapardi. Bokep Indo Live “Terima kasih banyak, Pak. “Beli ini, Pak, beli ini, Bu,” kata anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu mengangguk saja. Aku mematung di tempatku berdiri. Meskipun hujan membuatku gigil, atau panas yang datang tak tanggung-tanggung. Sehabis menikmati dunia, anak-anak itu berpencar lagi, termasuk anak laki-laki yang kembali ke dekat tiang lampu merah. Atau seorang lelaki berjaket jins yang memayungi seorang perempuan yang jelas-jelas memakai jas hujan. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, Aku tahu anak itu pasti bekerja di malam begini karena suatu keperluan yang mendesak, atau itu memang pekerjaannya demi membantu biaya sekolah. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa.
