Kupelototi semua lekuk liku tubuh Mama. “Ma, mau lagi dong kayak tadi, enak” kini aku yang meminta.Mama memnandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Bokep Colmek Lama-lama aku sengajain aja setiap selesai Mama mandi beberapa menit kemudian aku pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan pemandangan indah terhampar dimata mudaku. Bahkan Papa semakin getol cari duit dan sering banget keluar kota. Papa senang karena Papa mengira aku senang dengan Mama Nuna dan menganggapnya sebagai Mama kandung. Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yang nggak bisa dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Mama Nuna, pelan, pelan. Akupun bergegas kekamar mandi seiring Mama Nuna yang lemas tertidur.Kejadian seperti jadi pemandanganku setiap hari. Sampai-sampai kami seperti tidak ada batasan sebagai anak tiri dan ibu tiri. Lidah Mama kemuidan berpindah menelusuri tubuhku.“Kamu sudah dewasa ya Ndy, gak apa-apa kan kamu Mama perlakukan seperti papamu” gumam Mama disela telusuran lidahnya.“Punya kamu juga sudah besar, belom sebesar punya papamu tapi lebih keras dan tegang”, cerocos Mama lagi.Aku hanya diam menahan
