Dan Sava pun meresponnya dengan menggerak-gerakan pahanya. Aku sedikit kesulitan memotong daun pisang, karna terhalang buah pisang yang sudah tumbuh banyak, apalagi aku gak begitu pandai menggunakan golok. Vidio Sex Bulu-bulu halusnya aku kulum lalu aku tarik pelan. Oouughh terpampang jelas vagina yang tembab dengan sedikit bulu berbentuk segitiga di hadapanku. Lalu Sava membuka pintu mobil kemudian memasukinya. Savana yang saat ini ku lihat bukanlah Savana sebelum 13 hari yang lalu. Dan akupun ikut meneteskan air mata bahagia. Sementara aku berusaha menghindarinya. Yah, walau ada rindu disini yang berada di sisi yang redup dan selalu mengetuk-ngetuk ingin dijamah kembali. Air mataku terus bercucuran, aku bersimpuh diantara tembok rumah sakit, gak peduli lagi dengan pandangan orang-orang yang iba terhadapku.Bodoh…bodoh…bodoh, seharusnya aku menjaga Sava sampai ke tujuan, seharusnya aku aaaaaaakkkkkkhhhh. Tanganku berjalan-jalan ke atas, merayap pinggangnya lalu menyingkap kaos tipis yang Sava kenakan.“Apa aku perlu menjawabnya ?” mata Sava terbuka sedikit, masih dengan senyum yang melengkung, tangannya bergerak, melingkarkan leherku.
