Aku meronta ingin menolak tapi segera dipegangi olehnya.“Jangan Bang.. Vidio XNXX Dia merem-melek keenakan dengan perlakuanku, mulutnya sibuk melumat payudaraku kiri dan kanan secara bergantian membuat kedua benda itu penuh bekas gigitan dan air liur. Tubuhku jadi bergetar seperti mau meledak. Tangannya sudah menyusup ke balik celana dalamku, jari-jarinya mengusap-usap permukaannya dan menemukan klitorisku, benda seperti kacang itu dipencet-pencet dan digesekkan dengan jarinya membuatku menggelinjang dan merem-melek menahan geli bercampur nikmat, terlebih lagi jari-jari lainnya menyusup dan menyetuh dinding-dinding dalam liang itu.“Ooohh.. Abang sudah kebelet nih, lagian masa Non nggak capek belakangan ini belajar melulu sih” ucapnya sambil terus mendekat.Aku terus mundur selangkah demi selangkah menghindarinya, jantungku semakin berdebar-debar seperti mau diperkosa saja rasanya. Hingga akhirnya mencapai suatu titik dimana tubuhku mengejang, detak jantung mengencang, dan pandangan agak kabur lalu disusul erangan panjang serta melelehnya cairan hangat dari vaginaku. Ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.47, suasananya hening sekali pas untuk menghafal.




















