oh.. Bokep Live “Ya.. yes..”, terdengar desahan-desahan itu secara samar-samar.Akupun memasang telingaku untuk memastikan bahwa suara itu bukan suaraku, akupun diam sejenak dan ternyata benar kini aku tidak bersuara tetapi desahan itu tetap terdengar. Mam”, jawab Papaku. Akupun melihat ujung kaki Papaku sudah berada ditengah-tengah kaki Mamaku yang terbuka lebar.“Agh.. oh.. ahh”, seruku sambil melambatkan kocokkan pada kontolku yang semakin lemah ereksinya setelah aku mendapatkan kenikmatanku.Aku lihat ke bawah Kak Erna sudah memakai handuk dan hendak keluar dari kamar mandi itu. crot.. oh.. Kejadian ini berawal pada suatu malam ketika aku terbangun karena merasakan ingin buang air kecil. “Enak ya Pap?”, suara Mamaku dengan nada bertanya kepada Papaku. Sambil memasang kembali telingaku dengan sangat cermat. Setelah aku sudah dapat melihat akupun merangkak menuju kearah kamar kedua orang tuaku dengan sangat hati-hati sekali agar tidak menimbulkan suara sedikitpun apalagi suara yang bisa membangunkan seisi rumah.“Fuck me.. Pandanganku juga terus mengarah ke tubuh Kak Erna sambil terus berfantasi, kini aku melihat Kak Erna




















