Apa sih menariknya aku hingga ada 2 gadis cantik yang memperebutkan aku. Bokep Montok “Yah, udah malam, Vi. Uffftgh..aman..pikirku licik.Waktu sudah menunjukkan puluk 9 malam.Kami semua berkumpul di ruang karaoke. Aku pun menyadarinya. Hingga yang terakhir bra hitampun terlepas.Tak henti-hentinya Evi memandangi payudaraku yang terbilang lumayan besar. Kuraih tangannya, sekali lagi Evi tersentak namun tidak berontak. Uffftgh..aman..pikirku licik.Waktu sudah menunjukkan puluk 9 malam.Kami semua berkumpul di ruang karaoke. Akhirnya aku temukan Evi sedang duduk seorang diri di teras bungalow. Rasa bersalah menyelimuti pikiranku..lagi-lagi aku menyakiti perasaannya yang halus. Satu demi satu pakaian kami tanggalkan. Evi hanya menggelengkan kepala, seolah tidak bersemangat menanggapi kehadiranku. “Thanks ya, Vi”. Dari awal kedekatanku dengan Tia ini yang membuat perasaan kami berbeda, karena tidak bisa sedetikpun kami berpisah. Sifat manja Evi yang selalu menatap aku tanpa berkedip yang membuatku akhirnya sedikit melupakan Tia. Sebelum berenang Tia membisikkan niatnya untuk mandi bersama “Tia bawa aroma terapi, enak deh.
