Kamarnya di sebelahku. Aku bangun, melepas jeans-ku, aku gantungin di lemari, lalu berbaring dan berselimut, cuma memakai CD dan kaos dalam berlengan. Bokep Live Dia berkelonjotan. Aku ciumi pusarnya. Aku berlutut. Dia banjir. Paginya aku membeli dua bar coklat Swiss di hotel, aku minta dibungkus sebagai bingkisan, dan aku berikan padanya. Aku tahu dia sedang birahi. Dia menjerit kecil.Aduh, aku sudah tidak tahan. Kuraba labia majora yang menggembung, lalu clitorisnya yang mulai mengeras. Setelah aku sibak, dinding vaginanya ternyata merah tua kegelapan. Ternyata Tari. Kubengkokkan ke atas kedua jariku, sehingga menyentuh G-Spotnya. Penting”, katanya. Aku hampiri Tari, aku kangkangkan kakinya. Aneh juga ya. Keluar lagi dua tetes, bening.Kejam juga amoy yang njawani ini. Matanya terpejam-pejam, payudara mungilnya bisa bergoyang-goyang, dengan puting yang berwarna gelap, sementara keringat membasahi tubuhnya. Paginya aku membeli dua bar coklat Swiss di hotel, aku minta dibungkus sebagai bingkisan, dan aku berikan padanya. Tapi cuma sebentar, dia berontak. Setiap kali konfrensi pers Tari bersikap biasa, seolah tidak pernah
