Saat itu rasanya ada suatu aliran listrik arus rendah mengalir di dalam aliran darahku, mulai dari tangan menjalar ke dadaku dan jantungku bergetar, bahkan menjalar pula ke arah tititku menjadi agak membesar, walau tidak tegang.“Kamu sudah punya pacar Ren?”
“Belum Bu”
“Masa? Setelah melepas ciuman bibir katanya
“Kita ke kamar aja yuk, Ren”Tanpa mengulang kata-kata itu, kedua insan lain jenis ini beranjak bergandengan masuk menuju kamar. Bokep Tante Saya sering diajak ngomong dan selalu menyapa dengan senyuman. Kadang dia telungkup menindih saya, sambil menyatukan bibir mulut kami. Gambaran sebagai sosok yang intelek dan berwawasan luas.Dia mendekatkan diri padaku, getaran-getaran dada terakumulasi mendorong pada sebuah tindakan, dengan tanganku mulai berani meraba-raba pahanya, walaupun masih di atas roknya. Dia tersenyum bahagia.,,,,,,,,,,,,,,,,,, Besok saya antar ibu” jawabku. Dan dia mengelus rambutku dengan lembut. Saya merasakan perhatiannya seperti seorang ibu, ini ada kasih sayang dari seorang ibu. Lalu kedua tanganku memegang sambil meremas lembut payudaranya yang bergelantungan indah pada dadanya.
