Dia mendesis. Sialan. Bokep Mama Aku kemudian berpura-pura tidur. Bulu-bulu halus di sekitarnya. Sperti penis kecil. Tangan ibu itu masih mengelus pahaku. Aku gemetar. Ah, peduli amat.Aku kembali menutup mataku. Aku menggeser-geserkan kakiku agar kaki anak itu tidak menekan celanaku. Jari tengahku kemudian mengelus lipatan basah itu. Aku membayangkan bentuknya. Sedikit ku remas, tapi tidak banyak. Tapi ngapain naik bis ya? Ada sesuatu yang mencengkeram. Tidak nyaman memang. Uuuh, lega. Sepanjang sejarah hidupku. dua tempat duduk. 4 hari lagi, aku akan menikahi Mei, kekasihku selama 6 tahun. Tangan kananku yang nganggur kemudian memimpin tangannya ke penisku yang sudah tegang. Dan rasa itu kembali membuatku terangsang. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. ya iyalah, baru juga pemanasan. Suara air hujan menderu keras sekali di atas atap. Sedikit ku remas, tapi tidak banyak. Aku sedikit membuka mataku. Aku menggoyangnya pelan dengan jariku.
