Lagian aku tadi masih belum sadar benar, bangun bangun ada orang lain di kamarku, kukira aku sedang diperkosa rampok tau!”, kataku ketus. Bokep Jilbab/Hijab Entah apa yang mendorongku, tapi aku hampir tak bisa mempercayai bahwa itu adalah suaraku sendiri ketika aku memanggil Wawan, “Wan, sini aku oralin bentar”. aku nantiiii…. Aku kan belum makan pagi, cuma sarapan sperma dari mereka bertiga tadi. Pak Arifin menyibakkan rambutku yang terurai ke belakang telingaku dan menimpali, “Kita ini benar benar beruntung bisa kerja di sini. Namun ketika penis itu menghunjam, rasanya vaginaku serasa sedang dimasuki daging keras yang besar hingga sesak sekali. Apalagi Wawan dan Suwito ikut menyusu pada payudaraku dengan remasan remasan kecil. Lalu aku memakai baju santai, dan turun ke ruang makan. Tetap saja ada rasa sakit yang melanda vaginaku, karena ukuran penis pak Arifin sangat besar. Ia memang perkasa untuk urusan sex, membuatku semakin kagum padanya. Setiap langkahnya di tangga membuat penisnya memompa vaginaku, dan aku orgasme ringan hingga cairan cintaku




















