“Anak bodoh.. Aku pun merasa ketakutan. Bokep STW Dia sangat memanjakan aku. Aku memilih untuk diam. Aku tidak pernah bertanya. Aku lumayan capek, tapi aku senang. “Ahh..”
Aku mulai menikmati getaran aneh pada diriku. Sepuluh menit setelah itu, Erik terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. “Eriik!! Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Erik mulai meremas-remas payudaraku yang belum tumbuh seutuhnya. “Ahh..”
Aku mulai menikmati getaran aneh pada diriku. Sensasi yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya.

















