“Iya, hati-hati Pa..!” terdengar suara istriku di seberang sana.“Kakak bohong yah sama Istri.” terdengar suara Santi mengejekku. Bokep Japan Lidahku semakin asyik bermain di liang senggama Santi. Santi mau keluar..!”
“Tahan Sayang..! Dia sudah mau kuajak menonton, bahkan dia mengakui bahwa dia membutuhkan diriku dan tidak mau berpisah dariku.Di dalam gedung bioskop yang remang-remang, dia menangis di dadaku. Aku segera melepaskan penutup terakhir tubuh Santi, dan Santi pun tidak mau kalah melepas penutup terakhir tubuhku. Terus. Senjataku langsung mengeras dan membesar.Dengan penuh perasaan, kuciumi seluruh wajahnya yang manis. Kubuka paha Santi lebar-lebar, bulu kemaluannya yang sangat lebat kusibakkan ke samping, dengan perlahan senjataku kugosok-gosokkan di klitorisnya. Apalagi dengan hadirnya seorang putra yang tampan dari rahim istriku. Kenapa..?” Santi bertanya saat aku melepaskan pagutan bibirku. Nggak enak, ya..?”
“Enggak, Aku hanya ingin memberikan kepuasan yang maksimal untuk Kamu..!”
“Tapi, Kakak kan belum..? Gerakak pantatku sudah tidak beraturan lagi, hingga akhirnya, saat tusukanku semakin keras, dan puting dadaku dipilin keduanya oleh jari Santi, aku melepaskan puncak




















