Akhirnya Nia tertawa mengiringiku, dan mengenakan baju dan celananya kembali. “Ahh.. Bokep Asia “Aaahh..” kurasakan nikmatnya saat tangannya menempel dan menggenggam batang kemaluanku. Nanti Papa pulang loh..” mama berteriak dari dalam kamar. mmhh.. Kulihat pandangan matanya yang sayu, melihat anggukan kecilnya. Tamparan itu telak mengenai pipiku, membuat pengaruh obat di kepalaku sejenak berkurang. Nanti Papa pulang loh..” mama berteriak dari dalam kamar. uhh.. Akh, hahahahahahaha.. Kuraba celah kemaluannya yang mulai basah dari balik celana dalamnya.Menggerak-gerakkan jariku, membuatnya semakin meronta dalam tindihan dadaku. “Nia.. “Tapi ada syaratnya..”
Sial! “Ahh.. “Ahh.. Plakk! Dalam kebingunganku, pinggul Nia terangkat menekan batang kemaluanku, membuatku sedikit mengerang. Kamu mau menyuruhku minta maaf ya?”
“Bukan gitu, Ray..”
“Ya sudah deh, aku ngantuk.”Kuletakkan gagang telepon tanpa menunggu sahutan suara di seberang. Aku sangat terharu, karena aku juga tahu betapa ia menyayangiku, namun karena persahabatan adalah yang terpenting baginya, ia rela menyerahkan kemenangan itu kepada Enni. Kuangkat sisi tubuhku, memeluk belakang lehernya dengan telapak tanganku. mendadak Nia menekan leherku dengan tangannya, mengecup bibirku




















