Sebut saja namaku Tasha. Lumayan juga buat pemanasan.Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Bokep Live Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. “Sshhh.. “Halo, Daniel?” tanyaku. Tapi aku merasa puas sekali. Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. “Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? “Liat aja bentar lagi”, jawabku.Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku tersenyum. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Tapi aku senang. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.Suasanya sunyi senyap. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. nikmatnya. Siapa ya?




















