“Coba kalau begini.”
“Ahhkk..”
Kurasakan bibirnya yang menempel di dadaku. hh.. Bokep Brazzers Nia bangkit, mendudukkan dirinya, dan menarik pundakku. uhh.. Sekarang Enni menciumi dadaku dengan ganas, menggerak-gerakkan pinggulnya, “Ahh.. Kamu mau menyuruhku minta maaf ya?”
“Bukan gitu, Ray..”
“Ya sudah deh, aku ngantuk.”Kuletakkan gagang telepon tanpa menunggu sahutan suara di seberang. betapa indahnya kenyataan yang akan kuberikan padamu, gadisku. “Bagaimana bisa pengertian kalau sifatnya seperti itu terus?”
“Yaahh.. Hah? Matanya terpejam. ahh..” kudengar nafasnya mendengus. “Untunglah..” kataku tanpa memperdulikan bibirnya yang terlipat. Monyet!Kuulurkan tanganku mengangkat gagang telepon yang barusan berbunyi keras sekali di pinggir kepalaku. Setan pun tertawa dalam jiwaku.Kubayangkan tubuh Enni di atasku, tanpa pakaian, tubuhnya bersimbah peluh. Mendadak saat itu aku ingin menelepon Enni dan meminta maaf.—————————————“Ray..?” “Ah, sorrie..” sahutku cepat. Kami berdua tanpa terasa saling berpelukan, tertawa-tawa, membiarkan adegan tak senonoh itu dilihat orang di sekitar kami. ahh..” kudengar nafasnya mendengus.




















