Berdegup jantungku, sewaktu dia mengangkat kakinya ke pembaringan, sekilas CD-nya terlihat, hitam juga warnanya. “Baik dok, saya akan periksa sendiri”
“Nanti kalau obatnya habis dan masih ada keluhan, ibu bisa balik lagi”
“Terima kasih Dok”
“Sama-sama Bu, selamat sore”
Wanita muda cantik dan seksi itu berlalu. Film Porno Aku mengerti permintaanya. Lidah yang lincah dan ahli menelusuri rongga-ronga mulutku. Syeni ke meja praktekku .. Lin Chin Shia nama bintang film itu, kalau engga salah eja. Lalu tangannya ke belakang melepas kaitan Bhnya di punggung. Benar, vaginanya memang sempit. Memang ada sedikit benjolan di situ, tapi ini sih bukan tanda2 kangker. “Kenapa Dok ?” Pertanyaan yang mengagetkan. biasa-biasa aja” Ah mata sipit itu .. Aku masih lemas menindihnya ketika handphone Syeni yang disimpan di tasnya berbunyi. Penuh perhatian mendengarkan keluhan mereka, juga Aku tak “pelit waktu”. Lalu Syeni naik ke atas meja, melangkahi tubuhku, menyingkap rok mininya, memegang penisku dan diarahkan ke liang vaginanya, terus Syeni menekan ke bawah duduk di tubuhku.
