Namun aku sendiri masih ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh reception bahwa aku sudah dapat potong rambut sambil menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Bokep Brazzers Siska kemudian mulai menurunkan wajahnya mendekati kepala kejantananku.Ia mulai merekahkan kedua bibirnya, dengan berhati-hati ia memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya tanpa tersentuh sedikitpun oleh giginya. Sekali lagi Siska berbisik, “Will, aku tau kamu terangsang, boleh nggak aku lihat punyamu? Ugh, nikmat sekali nih rasanya, pikirku. Rasanya sudah beberapa tetes spermaku keluar. Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar.“Mmm.. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk payudaranya yang bulat. ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut.“Iya.. elo baru dateng?” tanyaku.“Iya nih..
