”Emm, gimana ya?”dia tampak berpikir. Bokep Ojol Sita melepas kaos berikut BH-ku dan melemparkannya begitu saja di lantai, menumpuk dengan baju-baju miliknya yang sudah terlepas sejak tadi. Satu detik… dua… tiga… empat… bahkan hingga 1 menit berlalu, aku tidak mendengar apa-apa.Ugh!“Maaf, sayang. “OK deh, siapa yang duluan?” tanya bang Irul. ”Heh, enak aja.” potongku cepat. Ini berarti celana dalamku sudah berhasil dienyahkan oleh laki-laki itu. “Nggak fokus.” kilahnya pendek. Hanya dengan bantuan bang Irul lah aku berharap bisa punya keturunan. Aku benar-benar merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sekujur tubuh Sita kutelusuri untuk membantu sahabatku ini menikmati penuh persetubuhan yang kini ia lakukan bersama suaminya.“Giliran mbak Indri lagi.” ucap bang Irul ditengah genjotannya.Seperti layaknya Sita, aku pun menungging di atas ranjang, menyerahkan sepenuhnya vaginaku untuk suami sahabatku itu. Nggak berarti harus main sex.” protesku.
