Si rambut hitam kembali menyodokkan penisnya di vaginaku dengan kasar. Bokep Mama Perlakuannya sungguh laki. Dan selesai.Tak lama, aku mendapat e-mail. Pijatannya sungguh nikmat membuatku semakin mendesah.Ia menarik celanaku, satu-satunya yang masih menempel di tubuhku. Toh ini masih dalam promosi dan aku bisa tak melanjutkannya besok.“Umm.. Mungkin menjelang subuh, karena bayiku beberapa kali bangun dan aku harus menenangkannya. Kan demi kamu.”, kataku.“Sayang, malam ini layani a…”“Eits, ntar dulu. Bukan merasa dilecehkan, namun merasa nyaman.Dan bayiku masih terlelap di dipan sebelah. Ia mulai memijat bagian dalam pahaku. Karena produksi susu masih ada, asi-ku muncrat berhamburan. Apalagi brewoknya yang tipis. Aku tekadkan niat untuk melalui ini. Lebih besar, keras, dan panjang ketimbang milik suamiku.Tanganku mau mendorong tubuh si rambut hitam, namun dicegah oleh si pirang.“Tenang bu. Kemudian tangannya naik ke pantatku.“Ah!…”, tidak!, aku mendesah.
