Kupikir abis nanyain Ibu Titis langsung masuk ke rumah eh ternyata malah nyamperin ke mejaku. Bibirku terus bermain di bibir Mbak Titis beberapa lama. Bokep Barat Mbak Titis terus menerus meracau. Dan tubuh Mbak Titis pun bergetar sangat hebat. Lumayanlah, musiknya agak melow-melow gitu jadinya asik di dengerin sambil ngantuk. Dan aku merasa ada sesuatu yang mau keluar. Banyak sekali mani yang kukeluarkan. “Siap Pak”, jawabku sambil berlagak kayak prajurit. Pada waktu itu aku masih kuliah di sebuah PTN terkenal di jogja. Tapi justru payudaranya yang kecil itu yang membuatku sangat penasaran. Tapi ditepisnya tanganku. Kuciumi terus mulai dr atas lutut sampai mendekati pangkal pahanya. Mbak cantik sekali”, bisikku pelan. Karuan aja aku jadi deg-degan…“Gerbang depan udah di kunci, mas”, sebuah suara membuyarkan lamunanku. Ini mau nganter Bapak ke Bandara.”
Aku seketika merasa senang. Ah biarin aja lah. Mbak Titis terus menerus meracau. Dudukku menjadi tidak tenang. Tampak puting yang kecil berwarna coklat dan merah muda pada ujungnya.
