bagaimana yah?” Nia terlihat bingung, matanya menatap jendela, melihat pepohonan yang seakan berlari. Bokep Mom “Tapi ada syaratnya..”
Sial! “Mau kemana Ray? Ray..” Peduli amat, lagi enak, nih. “Ha? ah.. Kami akhirnya mengambil tempat di salah satu warung di sebelah toko buku itu.“Ray, gimana aja kabarnya.. “Aaahh..” kurasakan nikmatnya saat tangannya menempel dan menggenggam batang kemaluanku. “Hahaha.. Mendadak saat itu aku ingin menelepon Enni dan meminta maaf.—————————————“Ray..?” “Ah, sorrie..” sahutku cepat. umm.. Bangsat hina! iya deh, tapi jangan berantem terus.”
Pikiranku sedikit melayang. Sip, pikiranku mulai bergerak cepat dalam kondisi setengah sadar. seandainya saja.. duh..”
Kukenakan baju dan celanaku, melihatnya masih duduk di pojok kursi belakang tanpa pakaian dan menyilangkan tangannya di dada. “Ya Tuhan.. mmhh.. Masa bodoh.“Ahh..” kudengar ia menjerit kecil saat kutekan-tekan ujung kemaluanku ke liang kemaluannya. Nia..” kuremas dadanya di genggamanku, menikmati kekenyalannya.
