ujar Rosa dgn nada menyesal.Thanks banget untuk usaha lu Ros. Vidio XNXX seru salah seorang dari mereka.Aku terkesiap mendengar tantangannya, kulirik Rosa yang saat itu sudah berada di depan pintu keluar, dia tampak menggelengkan kepalanya, sambil memberi tanda kepadaku, agar aku cepat-cepat meninggalkan club tersebut.Brengsek! jeritku putus asa saat kurasakan cairan hangat membanjiri rongga kemaluanku. Jadi walaupun club tersebut sudah tutup, mereka tetap dapat bebas bermain. Siksaan itu baru berakhir saat waktu sudah menunjukkan jam empat subuh. Saya lagi tidak bawa uang banyak..! Perjanjiannya kan sampai kamu telanjang, baru permainannya selesai..! seruku memelas sambil berusaha menutupi tubuh bagian atasku, saat itu aku sudah merasa sangat malu dan tdk lagi berminat untuk meneruskan taruhan itu.Nggak bisa..! sanggahku sambil tersenyum menenangkan hatinya, akhirnya Rosa pun berjalan dan duduk di sofa tersebut.Sudah lima game berjalan, aku menang dua kali dan kalah tiga kali, membuat aku harus menanggalkan jaket, blouse dan celana panjang yang kukenakan hingga saat itu hanya tersisa bra dan CD saja yg
