Yakin mereka akan menyudahi pertarungannya saya bergegas kembali kewarung kopi tadi. Bapak itu tersenyum sambil berbicara. Bokep Tobrut Kecipak seperti suara air terdengar ketika penis itu kembali mengobok-obok seisi vagina Vivi. Dan semenit kemudian Vivi mengerang panjang sambil pinggulnya mengangkat keatas ” Paaaackkhhh Taaariiii Keeeeeluaaarrrhh “…….” Aaaaccchhhhh “. Tangan Vivi meraih kepala bandot tua itu dan dengan semangat sibandot menghisap kedua payudara yang tadinya hanya milik saya. Dengan suaranya yang makin merintih Vivi terus meracau ,
” Paaaaaaccck Janggggaaaaan Nantiii Paccccchaar Saaaaayaa Leeewaaaaaat “. Tapi yang membuat saya penasaran sekaligus berdegup saya mendengar suara rintihan seorang wanita dari arah rumah kecil itu. Beberapa detik berselang Vivi kembali orgasme. Untung saja pikirku. Dan pertempuran kembali dilanjutkan. Tak ada jawaban dari Vivi tapi yang saya lihat tatapan mata Vivi berubah dia seperti kaget, takut, penasaran, terpesona, dan kagum karena memang Vivi biasanya Cuma melihat penis saya yang berukuran standard.
>