Setelah Santi, ada beberapa orang yang mengisi hari-hariku. Santi diam sejenak, mungkin menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dialaminya. Vidio Bokep “Kenapa Sayang..? “Kak..? “Hem..,” Santi mengangguk mantap.Senjataku yang masih on di dalam kemaluan Santi mulai kunaik-turunkan kembali, pelan tapi pasti, Santi mulai terbawa nafsu kembali. Kini kami hanya menyisakan celana dalam saja. Santi membalasnya dengan penuh gairah. Lidahku semakin asyik bermain di liang senggama Santi. Sementara erangan dari mulut Santi semakin tidak jelas, dengus nafas kami berdua sudah seperti lokomotif tua menahan kenikmatan yang kian menyerang tubuh kami. Istri atau Santi..?”Aku diam sejenak, memikirkan jawaban yang tepat. “Oh.., Kakkkkk… nik… mat..! Rasa nikmat yang kuterima dari dua arah, dada dan senjataku, membuat seluruh sumsumku bergetar hebat.“Sannti.., Aku mau keluar.. Aku hampir tidak tahan. Santi membalasnya dengan penuh gairah. “Ma, malam ini Papa nggak pulang, ada teman Papa ngajak ke Bandung mau lihat mesin.” kataku dalam HP-ku kepada istriku.
