Lalu kami berdua istirahat, dan Mang Parto mengelap badan keriputnya dengan handuk yang biasa dibawanya, sementara aku masih terkulai lemas di tikar. Kukeluarkan tekhnik oralku, kusentil-sentil lubang kencingnya dengan lidahku, kujilat-jilati buah zakarnya, dan kutelusuri setiap milimeter dari batang penis Mang Parto.Tapi, gara-gara kulumanku, Mang Parto malah jadi tambah semangat menjilati vaginaku yang membuatku merasa sangat nikmat sehingga aku harus menghentikan kulumanku karena aku merasa sebentar lagi akan mencapai orgasme. Bokep Thailand Mataku terbelalak mendengar itu karena kupikir Mbok Suti tidak tau kehidupanku.“Mbok tau darimana?”. Kini vaginaku yang merah merekah dan sudah basah akibat cairanku sendiri terpampang jelas seolah menantang Mang Parto untuk segera melahapnya. Dan Mbok Suti berkata,
“Non Ayu, kayak abis diperkosa aja”, ketika melihat noda sperma yang telah mengering di daerah selangkanganku dan juga dari lubang anusku.Aku hanya tersenyum, lalu aku makan, setelah makan aku pergi ke kamarku lalu mandi dan kemudian setelah itu aku tidur dalam keadaan senang karena kini setiap malam sehabis pulang sekolah, ada penis Mang




















